Suzuki Ertiga vs Toyota Avanza Veloz vs Dauhatsi Xenia
Melawan Hegemoni [Suzuki Ertiga vs Toyota Veloz vs Daihatsu Xenia]
Jumat, 20 Juli 2012 13:01 WIB
Toyota Avanza Veloz 1.5 MT | Daihatsu Xenia 1.3 MT Attivo | Suzuki Ertiga 1.4 MT GX |
1.498 cc/104 dk …Rp 173,4 juta | 1.498 cc/104 dk ……Rp 169 juta | 1.372 cc/95 dk ……Rp 165 juta |
Sudah 8 tahun negara ini ‘dijajah’ Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia. Data terakhir, ‘pasangan maut’ ini menguasai 30% dari total produksi kendaraan nasional setiap bulan yang mencapai 75.000 unit. Artinya ada sekitar 22.500 buah produk kolaborasi diserap pasar domestik per bulan.
Aliran dana yang mengalir ke pundi-pundi Toyota-Daihatsu jelas membuat iri pabrikan lain. Mereka pun diam-diam menyiapkan produk tandingan untuk bertarung melawan hegemoni Avanza-Xenia. Sebut saja proyek PM7 dari General Motors Indonesia atau Nissan Evalia yang akan keluar sebentar lagi.
Salah satu pabrikan yang sudah menyelesaikan ‘PR’ tersebut adalah Suzuki. Kolaborasi engineer terbaik pabrikan berlogo ‘S’ yang berasal dari Jepang, India dan Indonesia menghasilkan mobil yang diberi nama Ertiga.
Sang penantang ‘pasangan maut’ Avanza-Xenia spesial kami hadirkan dalam Tes Jalan ini. Tak tanggung-tanggung, yang turun ke arena pertempuran adalah varian flagship, yaitu Suzuki Ertiga 1.4 MT GX yang harga jualnya Rp 165 juta.
Sebagai yang paling mahal, ia sudah dibekali 2 airbag dan sistem rem ABS (Anti-lock Braking System) yang didukung EBD (Electronic Brake Force Distribution). Plus immobilizer dan kunci yang sudah terintegrasi dengan remote.
GX juga sudah dibekali sepasang tweeter yang ditanam di dasbor. Untuk mengatur kerja head unit 2DIN yang bisa memutar CD dan file lagu format MP3 pengemudi bisa melakukannya via tombol kontrol di setir.
Kubu Toyota dan Daihatsu pun dengan senang hati menjawab tantangan tersebut. Mereka juga menghadirkan Avanza Veloz 1.5 MT dan Xenia 1.3 MT Attivo. Sama seperti penantangnya, kedua merupakan varian dengan fitur paling komplet di keluarga masing-masing.
Desain bumper dan grill sporti membedakan Veloz dengan anggota keluarga lainnya. Head unit 2DIN terintegrasi dengan kontrol audio di setir merupakan fitur andalan lain dari mobil seharga Rp 173,4 juta ini. Itu masih didukung dengan nilai lebih di bidang kepraktisan dan akomodasi yang sudah kondang sejak pertama meluncur akhir 2003.
Attivo pun hadir dengan resep serupa Veloz. Sebagai penghuni kasta tertinggi di keluarga Xenia, ia dibekali 7 aksesori ciamik seperti over fender, back door moulding, front bumper guard, side tone guard, rear bumper, rear door moulding dan roof tail. Head unit 2DIN dengan layar monitor jenis touchscreen bisa memutar keping DVD, sistem navigasi dan kamera parkir merupakan senjata andalannya.
Ini yang membuat pertarungan Ertiga versus Avanza-Xenia sayang untuk dilewatkan. Apakah mesin Ertiga yang 100 cc lebih rendah dari Avanza mampu memberikan perlawanan? Bagaimana dengan ruang kabin Ertiga dibanding ‘pasangan maut’ ini? Well, selama 4 hari penuh, 3 tester terbaik kami melakukan serangkaian pengujian untuk mencari tahu siapa yang terbaik dalam Tes Jalan ini.
Jadi mari kita lihat di tee..kaa..pee…
Toyota Avanza Veloz
Di dinasti Avanza, Veloz adalah sang raja dengan harta berlimpah. Ia diposisikan sebagai flagship dan punya fitur paling lengkap dibanding saudara-saudaranya.
Kenikmatan memiliki Veloz bukan hanya pada kelengkapannya, tapi juga dari gengsi yang ditawarkan. Ia sengaja dihadirkan PT Toyota Astra Motor untuk menggoda konsumen berselera tinggi. Tak heran jika tampilannya terlihat impresif.
Bumper depan bernafaskan V-shape jelas memunculkan kesan tersendiri dibanding Avanza E dan G. Bahkan, dibanding Xenia Attivo yang berbentuk dasar serupa, Avanza Veloz terlihat lebih berkarisma.
Interior menganut aksen two-tone dengan kombinasi hitam dan abu-abu. Kabin ini terasa lebih lapang dibanding Avanza lama, tapi di antara Ertiga dan Xenia.
Catatan positif datang dari kepraktisannya. Cup holder total ada 14 buah dan tersebar di ketiga baris kursi. Begitu juga dengan area penyimpanan baik di laci maupun doortrim. Untuk masuk ke jok baris ketiga, tinggal tekan sekali tuas di bangku baris kedua lalu tersedia lah akses luas nan leluasa bagi kaki.
Di Tes Jalan kali ini Veloz merupakan kontestan dengan mesin paling besar. Tidak seperti Xenia yang 1.300 cc atau Ertiga dengan 1.400 cc, kapasitasnya mesin Avanza Veloz 1.500 cc dengan produksi tenaga 104 dk.
Namun sayang soal akselerasi ia membutuhkan 11,7 detik. Masih kalah cepat dibanding Ertiga yang secara mengejutkan mencatat 10,6 detik. Tapi jika berbicara konsumsi BBM, Veloz cukup lumayan karena perjalanan dalam kota ditempuhnya dengan angka 12,2 km/l dan rute tol ditempuhnya dengan figur 15,2 km/l.
Fiturnya mungkin bukan yang terbaik, namun terhitung cukup untuk mobil sekelasnya. Sumber audio bisa didengar dari USB dan Aux-In. di setir pun terdapat tombol audio yang memudahkan pengendalian head unit tanpa merusak poin safety.
Poin Utama KEPRAKTISAN Banyaknya tempat penyimpanan atau kemudahan pelipatan bangku kedua membuat nilai praktisnya begitu tinggi. Konsep seperti inilah yang dibutuhkan kebanyakan keluarga di Indonesia yang membutuhkan mobil keluarga praktis. AKOMODASI Tujuh bangku yang disediakan dirasa mampu menampung tujuh penumpang dengan nyaman. Bangku baris kedua dapat disetel maju-mundur untuk menyesuaikan leg room penumpang. IMPRESI Toyota menghadiahkan pembeli Avanza Veloz dengan tampang yang karismatik. Ia bukanlah sekadar Avanza 1.5G yang diberi tambahan fitur, melainkan memang sebuah Avanza yang terlihat lebih berkelas berkat model eksterior yang berbeda. |
Daihatsu Xenia 1.3 MT Attivo
Attivo sebagai yang paling mahal di keluarga Daihatsu Xenia. Walau begitu harga jual versi transmisi manual 5-speed hanya Rp 4 juta lebih mahal ketimbang Suzuki Ertiga. Apa yang dimiliki Attivo tapi tidak dipunyai oleh penantangnya?
Paling gampang adalah head unit-nya. Attivo pakai pengolah sinyal berukuran 2DIN dengan layar sentuh (touchscreen). Jadi Anda bisa menonton film favorit via keping DVD. Selain itu head unit ini sudah ter-install sistem navigasi dan kamera parkir yang membantu pengemudi memantau kondisi belakang mobil.
Jika dibanding anggota keluarga Xenia lainnya attivo jelas yang paling modis. Ia dibekali 7 aksesori ciamik seperti over fender, back door moulding, front bumper guard, side tone guard, rear bumper, rear door moulding dan roof tail.
Dibanding pendahulunya, kualitas bantingan suspensi Attivo lebih bagus. Peredaman sokbrekernya halus serta tidak ada sama sekali gejala ajrut-ajrutan. Cuma saja bantingan suspensi Attivo tidak seempuk Ertiga.
Mesin 1.298 cc bertenaga 92 dk terasa begitu responsif terutama di putaran bawah. Saking responsifnya, kita bisa dengan mudah mendapatkan gejala lonjakan tenaga mendadak bila tidak halus memainkan pedal gas.
Kalau Xenia generasi sebelumnya di 100 km/jam akan meraung 3.900 rpm, kini pihak manufaktur sudah mengubah perbandingan gigi sehingga lebih rendah 400 rpm. Memang belum bisa dibilang cukup rendah untuk melaju santai, tapi setidaknya membaik.
Ini memberi dampak baik pada konsumsi BBM. Xenia terbaru ini mampu mencetak figur 11 km/l untuk rute dalam kota. Sementara buat melaju konstan 100 km/jam di jalan ton pencapaiannya 16,8 km/l. Sayangnya, hasil yang dicapai Ertiga lebih baik, yaitu 14,5 km/l (dalam kota) dan 18 km/l (tol).
Sayangnya, Attivo belum dilengkapi rem ABS sebagai standar. Meski cengkeraman ban cukup baik, dalam keadaan darurat roda bisa mengunci. Anda harus menjaga roda tidak mengunci saat pengereman mendadak jika ingin semua tetap terkendali.
Poin Utama HEAD UNIT KAYA FITUR Attivo punya head unit paling lengkap fiturnya. Dilengkapi touchscreen, sistem navigasi dan terkoneksi dengan kamera parkir. Sangat membantu saat mengarungi jalanan ibukota. AKSES MUDAH KE BARIS TERAKHIR Untuk masuk ke bangku baris ke-3 sangat mudah. Kursi baris ke-2 bisa dilipat dengan menarik satu tuas saja. Ruang akses yang tersediapun sangat besar, bahkan bagi pria bertubuh tinggi-besar sekalipun. AKSESORI EKSTERIOR Attivo dibekali 7 aksesori eksterior yang membuat tampilan berbeda dengan Xenia lainnya. Jadi Anda tak perlu repot main ke gerai aksesori kendaraan untuk mempercantiknya. |
Suzuki Ertiga 1.4 MT GX
Saat ‘pasangan maut’ berganti model, Suzuki memberi kejutan dengan mengeluarkan petarung baru bernama Ertiga. Sepintas bodi Ertiga terlihat kompak. Padahal Ertiga lebih panjang 125 mm dan lebih lebar 25 mm dari Avanza-Xenia. Ertiga cuma kalah jangkung 10 mm saja dari kedua mobil itu.
Biar begitu head room baris 1 sampai 3 angka Ertiga lebih bagus ketimbang Avanza-Xenia. Ruang kepala Ertiga di jok baris ke-1 berkisar 103-106 cm karena kedua jok bisa disetel tinggi-rendahnya (height adjuster seat). Sementara Avanza-Xenia di angka 99 cm.
Jok baris kedua yang berjenis sliding seat bisa digeser maju-mundur 240 mm. Tak heran ruang kaki (leg room) yang sangat fleksibel, yaitu 48-88 cm (baris ke-2) dan 50-79 cm (baris ke-3). Sementara Avanza-Xenia dengan jok geser 60 mm menghasilkan leg room 64-87 cm (baris ke-2) dan 57-62 cm (baris ke-3).
Tapi untuk sisi kenyamanan penumpang Ertiga belum bisa unggul. Secara dimensi ia mirip saja dengan para rivalnya. Artinya penumpang di bangku paling belakang tak boleh berpostur di atas 170 cm, atau kepala akan menyentuh atap. Sayangnya lagi, akses ke belakang tak semudah Avanza.
Kelebihan lain Ertiga dibanding 2 rivalnya adalah posisi duduk pengemud yang ergonomis dan terasa seperti sedan. Kemudi ringan, bantingan halus serta tenaga mesin responsif merupakan resep jitu agarErtiga asyik dikendarai.
Menambah nuansa kelas atas di kabin, Ertiga juga memberi sistem audio terintegrasi dengan pengontrol di setir dan on-board computer bertampilan modern. Semua ini kadang membuat kami tak percaya sedang mengetes mobil setara Avanza-Xenia.
Bantingan suspensi Ertiga lebih lembut dari 2 rivalnya, begitu pula dengan keheningan kabinnya. Hal ini tak lepas dari penggunaan ban rendah hambatan (Eco Tyre). Konsumsi BBM-nya juga cukup mengagumkan dengan 14,6 km/l di rute dalam kota.
Tenaga mesin 1.373 cc-nya juga terasa cukup positif. Penggerak roda depan membuat daya 95 dk yang ditelurkan mesin bisa tertransfer lebih efisien dibanding penggerak belakang seperti pada rivalnya. Sprint 0-100 km/jam dicapai dalam 10,6 detik, Ertiga bahkan lebih cepat dari Avanza 1.5 Veloz.
Satu hal lagi yang menyenangkan, saat berkendara 100 km/jam di gigi 5, Ertiga melaju dengan 3.200 rpm saja, lebih rendah 300 rpm dari Daihatsu Xenia. Selain mengurangi raungan mesin, ini juga membuatnya sangat hemat di tol.
Poin Utama POSISI MENGEMUDI Dengan pendekatan seperti sedan, Suzuki Ertiga memiliki posisi mengemudi paling ergonomis dibanding rivalnya. Kita pun bisa mengendarai mobil dengan lebih santai dan asyik. KONSUMSI BBM Berbeda dengan APV yang cenderung boros BBM, Ertiga sangat efisien. Butuh kemacetan sangat parah untuk membuat kehematannya jatuh di bawah 11 km/l. Dan kehematan itu didapat dari mesin yang memberi akselerasi tercepat di tes kali ini. HEAD ROOM Meskipun belum bisa dibilang lega, Ertiga memberi head room di ruang paling belakang lebih baik ketimbang Avanza. Head rest-nya juga bisa untuk penumpang di atas 170 cm. |
Kesimpulan Data Tes
Backseat Driver |
RIVAL LAIN? Di kelas ini, nantinya akan disesakkan oleh rival tambahan yang datang dari kubu Nissan. Yakni Nissan Evalia. Bermesin 1.500 cc, ia kerap disebut sebagai ‘Baby Serena’. Tampangnya terlihat mewah dan diyakini memiliki kenyamanan khas Nissan. Cukup untuk membuat khawatir calon rival-rivalnya. VARIAN Suzuki Ertiga tampil sebagai peserta dengan varian paling sedikit. Lihat saja Avanza yang memiliki total 7 varian atau Xenia yang seluruhnya mencapai 18 varian. PILIHAN MESIN Jika Suzuki percaya diri dengan satu jenis pilihan mesin 1.400 cc, maka Xenia menawarkan 2 opsi yakni 1.000 cc dan 1.300 cc. Sedangkan Avanza hadir dalam kapasitas 1.300 cc dan 1.500 cc. |
DATA TES: Seberapa irit? Seberapa praktis? Seberapa lincah? | |||
Suzuki Ertiga GX | Toyota Avanza Veloz M/T | Daihatsu Xenia Attivo M/T | |
Harga | Rp 165 juta | Rp 173,4 juta | Rp 169 juta |
Mesin/kapasitas | 4 inline/1.373 cc | 4 inline/1.495 cc | 4 inline/1.298 cc |
Tenaga maksimum | 95 dk/6.000 rpm | 104 dk/6.000 rpm | 92 dk/6.000 rpm |
Torsi maksimum | 130 Nm/4.000 rpm | 136 Nm/4.400 rpm | 119/4.400 rpm |
Transmisi 5-speed | 5-speed manual/fwd | 5-speed manual/rwd | 5-speed manual/rwd |
Panjang/wheelbase | 4.265 mm/2.740 mm | 4.140 mm/2.665 mm | 4.140 mm/2.665 mm |
Lebar/tinggi | 1.695 mm/1.685 mm | 1.660 mm/1.695 mm | 1.660 mm/1.695 mm |
Kapasitas tangki/ban serep | 45/full size | 45 liter/full size | 45 liter/full size |
Ground clearance | 185 mm | 200 mm | 200 mm |
Ukuran ban | 185/55 R15 | 185/65 R15 | 185/70 R14 |
Bobot | 1.180 kg | NA | 1.065 kg |
PERFORMA | |||
0-100 km/jam | 10,62 detik | 11,7 detik | 11,7 detik |
0-60 km/jam | 4,79 detik | 4,4 detik | 4,75 detik |
60-80 km/jam (gigi 3) | 3,40 detik | 3,3 detik | 3,5 detik |
80-100 km/jam (gigi 4) | 4,46 detik | 5,32 detik | 6,03 detik |
100-120 km/jam (gigi 5) | 8,76 detik | 8,95 detik | 10,95 detik |
100 km/jam | 3.100 rpm | 2.800 rpm | 3.500 rpm |
Pengereman 100-0 km/jam | 47,2 meter | 54,6 meter | NA |
FITUR | |||
Airbag/ABS/EBD/BA | 2/ada/ada/tidak | tidak/ada/tidak/tidak | tidak/tidak/tidak/tidak |
Kontrol traksi/ESP | tidak/tidak | tidak/tidak | tidak/tidak |
AC climate control/dualzone/double blower | tidak/tidak/tidak | tidak/tidak/tidak | tidak/tidak/tidak |
CD/MP3/DVD player/cup holder | ada/ada/tidak/ada | ada/ada/tidak/ada | ada/ada/ada/ada |
Monitor/USB/Aux-In | tidak/ada/ada | tidak/tidak/ada | ada/ada/ada |
Tombol audio setir/cruise control | ada/tidak | ada/tidak | tidak/tidak |
MID/voice command | ada/tidak | ada/tidak | tidak/tidak |
Jok elektrik/heater/ECO Mode | tidak/tidak/tidak | tidak/tidak/tidak | tidak/tidak/tidak |
Launch control/suspension control | tidak/tidak | tidak/tidak | tidak/tidak |
Keyless entry/alarm/smart key/immobilizer | ada/ada/ada/ada | tidak/ada/tidak/tidak | ada/ada/tidak/tidak |
Setir adjustable reach/rake | tidak/ada | tidak/ada | tidak/ada |
Headlamp projector/auto levelling/HID | tidak/tidak/tidak | tidak/tidak/tidak | tidak/tidak/tidak |
Spion/pelipat elektrik/foglamp | ada/tidak/ada | ada/tidak/ada | ada/tidak/ada |
Kamera parkir/sensor parkir/hujan/lampu | tidak/tidak/tidak/tidak | tidak/ada/tidak/tidak | ada/adatidak/tidak |
Auto door-lock/sunroof/pelek | ada/tidak/15 inci | ada/tidak/15 inci | ada/ada/14 inci |
Data pengukuran ruang kabin | |||
Suzuki Ertiga | Toyota Avanza | Veloz Daihatsu Xenia | |
A | 103-123 cm | 105-127 cm | 105-127 cm |
B | 48-88 cm | 64-87 cm | 64-87 cm |
C | 50-79 cm | 57-62 cm | 57-62 cm |
D | 23 cm | 28 cm | 28 cm |
E | 103-106 cm | 99 cm | 99 cm |
F | 103 cm | 97 cm | 97 cm |
G | 87 cm | 85 cm | 85 cm |
H | 37-39 cm | 33 cm | 33 cm |
I | 38 cm | 39 cm | 39 cm |
J | 32 cm | 27 cm | 27 cm |
Pertarungan Kunci : Hening Pangkal Nyaman Semua kontestan kita kali ini sudah melakukan beragam upaya untuk menambah kenyamanan pada people carrier. Tapi ada satu yang cukup berpengaruh pada ketenangan kabin, yakni seberapa baik mobil-mobil ini meredam suara dari luar? Kami pun melakukan pengetesan sederhana, dengan membunyikan klakson sebuah mobil yang berjarak 10 meter dari mobil tes kami. Lantas kebisingan yang masuk ke kabin kami hitung dengan pengukur desibel (dB). Mesin dan AC juga kami matikan untuk memastikan akurasi pengukuran peredaman kabin. Hasilnya, Ertiga menjadi yang terbaik dengan 67 dB disusul Avanza dengan 68 dB. Sedangkan Xenia sedikit lebih berisik 70 dB. Ketiga angka ini cukup baik dan menandakan kalau people carrier saat ini sudah sehenig sedan |
Suzuki Ertiga GX | Toyota Avanza Veloz M/T | Daihatsu Xenia Attivo M/T | |
Konsumsi bbm tol/dalam kota | 18/14,5 km/l | 14,5/9,5 km/l | 16,8/11 km/l |
HC idle/4.000 rpm | 8/6 ppmVol | 95/24 ppmVol | 3/12 ppmVol |
CO idle/4.000 rpm | 0,01/0,01 %Vol | 0,91/0,01 %Vol | 0,00/0,00 %Vol |
Teknologi | VVT | EPS | EPS |
MPI | VVT-i | VVT-i |
1 | 2 | 3 |
Suzuki Ertiga 1.4 MT GX | Toyota Avanza Veloz 1.5 MT | Daihatsu Xenia 1.3 MT Attivo |
+ Akselerasi, kehematan BBM, posisi mengemudi - Hanya tersedia transmisi manual, tidak ada double blower |
+ Akses kabin, kepraktisan, akomodasi - Harga, posisi mengemudi, head room belakang |
+ Value, fitur, navigasi, kepraktisan - Pelek kecil, pengendalian, tenaga minim |
Tabel penilaian | |||
Suzuki Ertiga | Toyota Avanza Veloz | Daihatsu Xenia | |
Harga* | 9 | 8 | 8 |
Performa* | 9 | 8 | 7 |
Pengendalian | 8 | 7 | 6 |
Kenyamanan | 8 | 7 | 7 |
Kepraktisan* | 8 | 9 | 9 |
Akomodasi* | 8 | 8 | 8 |
Eksterior | 7 | 7 | 7 |
Interior | 8 | 7 | 7 |
Fitur* | 9 | 8 | 8 |
Fun to drive | 8 | 7 | 7 |
Faktor yang dianggap signifikan dalam Tes Jalan kali ini. |
237/48-55(23Mei-05Jun12)
Penulis : Tim Auto Bild
Dari ke 3 mobil tersebut memang patut diacungi jempol untuk ertiga, kenyamanan saya rasa menjadi kelebihannya. Namun untuk bisa mendapatkan angka konsumsi BBM seperti yang tersebut diatas sepertinya harus membiasakan kaki untuk tidak asal tancap gas. Terima kasih ulasannya sangat objektif sangat berguna bagi teman-teman yang sedang mencari informasi yang valid mengenai kelebihan dan kekurangan ke 3 mobil tersebut.
BalasHapusIni baru namanya komparansi yang fair. Tiap produk punya kelebihan atau kelamahan. Thanks mas sukses blognya
BalasHapussemakin pengen beli ertiga.......
BalasHapusapalagi sekarang double cabin uda ada
doain yach biar cepet belinya.
Mantap Ertiga memang tiada duanya....
BalasHapus