Daihatsu Xenia
Pekerja Keras
Bagi banyak orang, membeli Daihatsu Xenia merupakan pilihan lebih logis ketimbang saudara kembarnya, Toyota. Pasalnya, mobil ini memiliki rancang bangun dan penggerak sama persis dengan harga yang diracik lebih terjangkau. Jadi dengan jumlah uang sama, tentu Anda akan mendapatkan lebih banyak opsi tambahan di Xenia.
Setelah edisi lalu kami membandingkan 2 varian Avanza bertransmisi manual dan otomatis, kini giliran Xenia. Tapi sedikit berbeda, di Daihatsu kami tidak membandingkan antar jenis transmisi. Sebagai mobil yang disiapkan untuk multiguna dan pekerja keras, versi transmisi manual yang kami pilih untuk dibandingkan.
Dan salah satu keunikan Xenia yang tetap dipertahankan adalah tersedianya varian mesin 1.000 cc yang ekonomis dan memiliki harga lebih menarik lagi. Makanya kali ini kami akan bandingkan versi 1.300 cc dan 1.000 cc.
Jadi bila Xenia manual merupakan incaran Anda, mana yang lebih baik dimiliki dari kedua jenis mesin ini?
DAIHATSU XENIA 1.3 R SPORTY M/T
Berharga Rp 163,8 juta, Xenia 1.3 R Sporty merupakan model spek tinggi, hanya 1 tingkat di bawah Attivo. Model ini disiapkan menjadi model terlaris bagi pasar keluarga.
Dari luar, penampilan bodi terbaru Xenia sudah dipercantik dengan sejumlah pernak-pernik. Sebut saja fog lamp serta pelapis bumper belakang yang membuat sosok Xenia bertambah sporty, sesuai nama varian ini.
Di dalam Anda akan disapa dengan kehadiran layar TV di tengah. Meskipun interiornya tak mengalami ubahan kemewahan berarti, kehadiran layar TV ini menambah unsur modern yang sebelumnya sulit didapat dari Xenia. Berita baiknya lagi, layar TV ini bukan berfungsi hanya sebagai pemutar audio video, ia juga meng-usung sejumlah fitur unggulan. Navigasi sudah menjadi standar dan cukup mudah digunakan. Selain itu kehadiran kamera mundur juga sangat membantu ketika parkir.
Di jalan, ubahan paling kentara dari generasi sebelumnya adalah kualitas bantingan suspensi. Karakternya jauh berbeda dan ke arah positif. Peredaman sokbrekernya halus serta tidak ada sama sekali gejala ajrut-ajrutan. Karakternya bisa dibilang meniru kendaraan Eropa. Jadi walau banyak pihak menilai model bodi Xenia baru tak bisa dibilang cantik, perubahan karakter suspensi ini merupakan kemajuan kualitas yang lebih signifikan. Mesin 1.298 cc bertenaga 92 dk terasa begitu responsif terutama di putaran bawah. Saking responsifnya, kita bisa dengan mudah mendapatkan gejala lonjakan tenaga mendadak bila tidak halus memainkan pedal gas. Di kema-cetan pun penyaluran tenaga mesin baru terasa kalem bila kita sangat halus memainkan pedal gas dan kopling.
Kalau Xenia generasi sebelumnya di 100 km/jam akan meraung 3.900 rpm, kini pihak manufaktur sudah mengubah perbandingan gigi sehingga lebih rendah 400 rpm. Memang belum bisa dibilang cukup rendah untuk melaju santai, tapi setidaknya membaik. Ini juga meningkatkan kehematan menjadi 12,2 km/liter di rute kombinasi.
Sayangnya, tipe R Sporty ini belum dilengkapi rem ABS sebagai standar. Meski cengkeraman ban cukup baik, dalam keadaan darurat roda bisa mengunci. Anda harus menjaga roda tidak mengunci saat pengereman mendadak jika ingin semua tetap terkendali.
Walaupun kesan mengendarainya masih mirip generasi sebelumnya, Xenia baru memiliki perbaikan positif di berbagai sisi. Harga jual Rp 163,8 juta pun terasa sepadan dengan yang diberikannya. Tapi apakah ia lebih menggoda ketimbang versi 1.0 M Sporty M/T yang lebih murah Rp 14,4 juta?
DAIHATSU XENIA 1.0 M SPORTY M/T
Bila Anda kurang jeli, sangat sulit membedakan tampilan mobil ini dibanding saudaranya yang 1.3 R Sporty. Hanya ban lebih kecil di versi ini yang bisa dijadikan patokan untuk membedakan. Artinya, walau harganya Rp 149,4 juta, Xenia 1.0 M Sporty ini memberikan gengsi dari tampilan tidak jauh berbeda.
Masuk ke interior, nuansa sama juga terjadi. Bahan interior serta warnanya sama persis. Namun kita bisa melihat audionya bukan lagi menggunakan tipe layar TV namun hanya single DIN. Meski begitu, ia juga tetap mampu memutar lagu digital dari USB. Dan berita baiknya, audio sederhana ini ternyata memiliki suara lebih bagus dibanding tipe layar yang diusung versi 1.3 R Sporty. Namun tentu saja fitur kamera mundur yang sangat berguna tak hadir di sini.
Nyalakan mesin, dan seketika kelemahan utama versi ini muncul. Suara mesin khas 3 silinder terdengar kurang merdu apalagi menggugah. Tapi ketika dijalankan, terasa betul kalau ini bukan mesin 3 silinder biasa.
Dengan teknologi katup variabel, mesin ini terasa begitu supel. Tenaga bawahnya cukup baik dan penyaluran tenaga justru lebih halus ketimbang versi 1.3. Memang figur akselerasi maksimalnya jauh berbeda, namun tentunya hal itu jarang kita lakukan di jalan raya. Di 100 km/jam, mesin Xenia 1.0 meraung hingga 4.100 rpm. Tapi karena jumlah silinder lebih sedikit, raungan ini tak terasa terlalu mengganggu seperti seharusnya.
Dari segi kehematan bbm, di atas kertas tipe ini mestinya lebih irit. Namun kami tak mendapati perbaikan yang signifikan. Ada 2 alasan untuk hal ini. Pertama adalah perbandingan gigi yang lebih besar, membuat mesin bekerja di putaran lebih tinggi. Lantas kurangnya torsi membuat kita cenderung menginjak gas lebih dalam ketimbang tipe 1.3.
Dalam hal kualitas pengendaraan, Anda nyaris tak menemukan perbedaan berarti. Kabin serta bantingan suspensinya tetap sama menyenangkan. Walaupun mobil ini lebih enteng sedikit, tetap tidak ada gejala melayang berlebihan saat dipacu di jalan bebas hambatan. Feedback setir minim karena aplikasi power steering elektrik juga bukan masalah signifikan mengingat ini juga bukan mobil sport.
Dengan harga Rp 14,4 juta lebih murah, Xenia 1.0 M Sporty M/T memberikan pengalaman berkendara dan tampilan tak jauh berbeda dibanding saudaranya yang bermesin lebih besar. Dan ini berarti Anda diberi value for money lebih baik.
Daihatsu Xenia 1.3 R Sporty M/T | Daihatsu Xenia 1.0 M Sporty M/T | ||
Harga | Rp 163,8 juta | Rp 149,4 juta | |
Mesin/kapasitas | 4 inline/1.298 cc | 3 inline/989 cc | |
Tenaga maksimum | 92 dk/6.000 rpm | 63 dk/6.500 rpm | |
Torsi maksimum | 119 Nm/4.400 rpm | 90 Nm/3.600 rpm | |
Transmisi | Manual 5-speed/RWD | Manual 5-speed/RWD | |
Panjang/wheelbase | 4.140 mm/2.655 mm | 4.140 mm/2.655 mm | |
Lebar/tinggi | 1.660 mm/1.685 mm | 1.660 mm/1.685 mm | |
Kapasitas tangki/ban serep | 45/Full size | 45/Full size | |
Ground clearance | 200 mm | 200 mm | |
Ukuran ban | 185/70 R14 | 165/80 R13 | |
Bobot | 1.065 kg | 1.030 kg | |
PERFORMA | |||
0-100 km/jam | 16,8 detik | 20,1 detik | |
0-60 km/jam | 4,7 detik | 7,5 detik | |
60-80 km/jam (gigi 3) | 3,0 detik | 4,97 detik | |
80-100 km/jam (gigi 4) | 6,0 detik | 7,7 detik | |
100-120 km/jam (gigi 5) | 7,04 detik | 13,5 detik | |
RPM @ 100 km/jam | 3.500 rpm | 4.100 rpm | |
Pengereman (100-0 km/jam) | N/A | N/A | |
FITUR | |||
Airbag/ABS/EBD/BA | Tidak/tidak/tidak/tidak | Tidak/tidak/tidak/tidak | |
Kontrol traksi/ESP | Tidak/tidak | Tidak/tidak | |
AC climate control/dualzone/double blower | Tidak/tidak/ada | Tidak/tidak/tidak | |
CD/MP3/DVD player/cup holder | Ada/ada/ada/8 | Ada/ada/tidak/8 | |
Monitor/USB/Aux-In | Ada/ada/ada | Tidak/ada/ada | |
Tombol audio setir/cruise control | Tidak/tidak | Tidak/tidak | |
MID/voice command | Tidak/tidak | Tidak/tidak | |
Jok elektrik/heater/ECO Mode | Tidak/tidak/tidak | Tidak/tidak/tidak | |
Launch control/suspension control | Tidak/tidak | Tidak/tidak | |
Keyless entry/alarm/smart key/immobilizer | Tidak/ada/tidak/ada | Tidak/ada/tidak/ada | |
Setir adjustable reach/rake | Tidak/ada | Tidak/ada | |
Headlamp projector/auto levelling/HID | Tidak/tidak/tidak | Tidak/tidak/tidak | |
Spion/pelipat elektrik/foglamp | Ada/ada/ada | Ada/ada/ada | |
Kamera parkir/sensor parkir/hujan/lampu | Ada/ada/tidak/tidak | Tidak/ada/tidak/tidak | |
Auto door-lock/sunroof/pelek | Ada/tidak/14 inci | Ada/tidak/13 inci |
RIVAL | |
Suzuki APV Arena GX M/T Mesin: 1.493 cc 4 silinder, 105 dk 0-100 km/jam: N/A Harga: Rp 157 juta |
|
+ | Pengendalian lincah, tenaga mesin, akomodasi lega |
- | Konsumsi bbm, bantingan keras, hanya 1 varian mesin |
FIRST OPINION Untuk Anda yang sering berkendara di dalam kota, Xenia 1.0 merupakan pilihan menarik. Perbedaannya dengan 1.3 baru terasa ketika akselerasi maksimal. Tapi ketika membawa banyak orang juga menjadi bagian dari kebutuhan Anda, maka tipe 1.3 memberi tenaga serta torsi besar, sehingga jauh lebih menyenangkan di jalan. SEKILAS PANDANG
|
233/30-32(28Mart-10April12)
Penulis : Fitra Eri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar