Panduan membeli mobil bekas Hyundai Accent
Berniat membeli mobkas sedan dengan harga terjangkau serta terkenal irit,
bisa saja Anda melirik Hyundai Accent. Model ini mengusung mesin
berkapasitas 1.500 cc. Kapasitas mesin ini selaras dengan pesainnya,
Toyota Soluna, Suzuki Baleno, Honda city hingga Toyota Vios.
Pilihan yang rasional untuk memiliki mobil sedan dengan harga dibawah
100 juta.Dibanding dengan kompetitornya,hyundai Accent Verna termasuk
jenis kendaraan yang ekonomis di soal harga.
Maklum saja, untuk urusan depresiasi harga jual, mobkas asal Korea memang lebih tinggi dari sedan asal Jepang.
Inilah yang menjadi dasar utama jika mmerasakan kenyamanan sedan dengan
dana terbatas.Jangan lupa siapkan pajak kendaraan sebesar 1.25 jita
pertahun
Bila menilik dari sejarah, Hyundai Accent pertama masuk ke Indonesia
dengan emblem Bimantara Cakra (1995). Namun, pada tahun 1998 berubah
menjadi Accent yang kemudian disusul New Accent dengan model teranyar
pada tahun 2003.
Sedan ini meski kompak tapi terlihat lebih
membulat bila dibandingkan generasi barunya Verna. Selanjutnya di era
2007, model ini dipensiunkan lalu diganti dengan Hyundai Avega.
(mobil.otomotifnet.com)
Tahun
1990-an mobil asal Korea gencar menggempur pasar TanahAir. Salah satu
pemainnya,yaitu Hyundai yang menggelindingkan Accent.
Salah satu keandalan mobil ini adalah terletak pada dpur pacu yang
mengacu pada system injeksi, SOHC 12 Valve. Mesin verna ini
dipertahankan sejak kehadiran pertama kalinya ditanah air pada juli 1996
yang saat itu dilabeli Bimantara Cakra. Hanya sedikit mengalami
perubahan diberbagai bagian guna meningkatkan effisiensi bahan
bakar.Masuk ke interior dashboardnya sangat sederhana tetapi tetap
fungsional . Semua panelnya mudah dijangkau, posisi duduk pengemudi
cukup nyaman dan arah pandangan luas kenyamanan pun juga didapatkan buat
penumpang
Saat itu, sedan
1.500 cc ini disulap namanya menjadi Bimantara Cakra oleh PT Citramobil
Nasional. Perlahan tapi pasti Cakra mulai mendapat tempat di hati
konsumen Indonesia. Selain harga yang disodorkan relatif terjangkau,
performanya cukup bisa diandalkan.
Berbagai kejadian di Tanah Air
membuat nama Bimantara Cakra dikembalikan ke prinsipalnya.
Sehingga di
penghujung 1998,Cakra muncul dengan emblem Hyundai Accent. Pemunculan
keduanya ini langsung dilakukan Hyundai lewat tangan PT Hyundai Mobil
Indonesia selaku ATPM-nya.
Untuk mesin, sejak era Cakra hingga New
Accent relatif tak mengalami perubahan.Tetap meng usung 1.500 cc 4
silinder SOHC 12 katup yang menjadi andalan ditiap lansiran Accent.
KEY HISTORY
1996-1998:
Dipilih sebagai salah satu proyek mobil Nasional, Hyundai Accent
memakai baju Bimantara Cakra.
Ciri yang melekat pada Cakra bisa terlihat
pada lampu belakang
dengan sein berwarna oranye dan bumper depan
minus foglamp. Mesin 1.500 cc 4 silinder segaris menggunakan pasokan
bahan bakar Electronic Control Fuel Injection
(ECFI). Sementara suspensi belakangnya mengadopsi model dual link independent.
Di eranya Cakra sempat menjadi satu-satunya sedan 1.500 cc bertransmisi otomatis.
1999-2001:
Pasca reformasi, nama Bimantara Cakra hilang dan berganti Hyundai
Accent GLS yang peredarannya ditangani oleh PT Hyundai Mobil Indonesia
(HMI). Tetap menggunakan tipe mesin yang sama dari sebelumnya, hanya
sistem pasokan bahan
bakarnya telah mengusung Electronic Multipoint
Injection (MPI).
Dari segi bentuk tidak perubahan signifikan yakni
profil membulat termasuk kompartemen kabin tetap sama. Perbedaan cirinya
terlihat di lampu depan belakang dan desain bumper lebih agresif.
Model
facelift ini, juga telah dilengkapi lampu kabut. Pada generasi juga ada
varian Lainnya yakni GLatau lebih dikenal dengan Hyundai Excel.
Varian
ini banyak digunakan untuk taksi. Karena digunakan untuk taksi, suspensi
Excel ditambah untuk memperkuat konstruksi kaki-kakinya.
Akhir 2001-
2003: Pembahan besar terjadi pada keluarga Hyundai Accent dengan
munculnya Verna di penghujung 2001.
Tampilan benar-benar beda. Bodi serba
kotak dengan sudut lancip, lebih aerodinamis sekaligus meninggalkan
kesan membulat yang ada di Accent sebelumnya.
Namun mesin tetap
mengadopsi 1.500 cc MPI 4 silinder 12
valve.
Selain melansir
Vema GLS,
Hyundai juga menelurkan versi murahnya
yakni
Verna G, Varian ini tak dilengkapi powerwindow, tuas pembuka bagasi
dari dalam kabin dan pelek alloy.
Varian lainnya yakni
Verna
Sporty.Tampilan sport terlihat pada setir, jok kulit dan pelek alloy 16
inch.
2004: NewAccent Vema merupakan varian teranyar setelah
Verna dengan tampilan luar cukup manis dan dinamis.
Jeroan mesin tidak
ada perubahan yakni 1.500 cc MPI SOHC. Masuk ke dalam Anda disambut
panel instrumen cukup lengkap dan ergonomis. Kelebihan New Accent
dibanding dengan rival lain di kelasnya yakni hadirnya on-board
computerdi dasbor. Hal ini memudahkan Anda melakukan pengecekan,
terutama soal konsumsi bahan bakar.
Hal yang harus diperhatikan :
Bila anda tertarik melirik kendaraan berkapasitas 1.500 cc
ini,perhatikan bagian interior yang umumnya sudah kusam. Terutama pada
bagian dashboard yang sudah menjadi langganan di hampir setiap varian
hyundai yang lawas, bagian ini terlihat kurang terawat. Padahal bisa
saja itu lantaran material yang kurang bagus.
1.Bodi
Secara
umum bodi Hyundai Accent tidak memiliki masalah.Artinya sepanjang tak
utak-atik bentuknya, bisa dijamin bodi terpelihara baik. Berhubung
Accent merupakan salah satu mobil yang sering dimodifikasi Anda perlu
melakukan pemeriksaan. Caranya dengan melihat lapisan cat di bibir
sepatbor dan perhatikan apakah bagian ini telah berubah bentuk. Bila ya,
mobil ini pernah dimodifikasi dan berarti bagian ini cukup rentan
terhadap karat.
2. Suspensi
Kaki-kaki Cakra hinggaVema
mengadopsi sistem Suspensi lama. Suspensi depan menggunakan independent
MacPherson strut dan dual link independent di belakang dengan per spiral
dan batang stabilizer anti-roll. Bila mobil telah berumur, kelemahan
bagian ini Makin kentara. Suspensinya terasa ringkih saat melaju dan
berimbas ke bantingan. Makanya, bagian ini mesti diperhatikan saat Anda
memutuskan ingin membeli Accent
3. Mesin
Basis mesin yang sama
diadopsi oleh semua generasi Accent. Secara pertorma, bagian ini tak
mengecewakan alias bandel saat beraksi. Meski terkadang gejala ngelitik
(knocking) mendera. Sedang lainnya, mesti yang diperhatikan bila
mendengar bunyi-bunyi aneh
dari mesin dan pastikan asal bunyi tersebut.
4. Transmisi
Anda
mesti melakukan testdrive guna mengetahui kerja transmisinya. Maklum
terkadang ada gejala perpindahan gigi kurang halus dan suara mendecit
saat pengereman, terutama saat jalan menurun.Perhatikan transmission
assy. untuk mengoptimalkannya.
Hyundai Avega
Foto : Indra Aditya
Senin, 13 Desember 2010 09:21 WIB
Sejatinya ia adalah Hyundai Accent
yang mengalami perubahan transfisik demi penyegaran. Dan jika Accent
ber-genre sedan, maka Avega tampil dengan wujud liftback.
Namun
keduanya tetap memiliki spesifikasi teknis yang nyaris identik. Baik
dari mesin, suspensi, hingga beberapa komponen kecil lainnya. Yang
pasti, model liftback membuat akses ke bagasi jadi lebih baik dibanding
sedan.
Hyundai
Avega pertama kali mendarat di lantai showroom Hyundai pada Juli 2007.
Reputasi para pendahulunya, Accent, Verna, dan New Accent tak bisa
dipungkiri ikut mendongkrak popularitas Avega.
Seperti
kita ketahui, tak sedikit perusahaan taksi yang mengandalkan armadanya
dengan sedan asal Korea itu. Dan aplikasi taksi ini menjadi bukti akan
kualitas mesin yang diusung sebuah mobil. Baik dari ketangguhan,
konsumsi bbm, dan kemudahan perawatan.
Ketangguhan
Avega sudah terlihat dari ‘kakak-kakaknya’ ini, tapi gengsinya tidak
menurun karena tiada Avega yang dijadikan taksi.
Berkapasitas
mesin 1.495 cc 89 dk, Avega bukanlah yang terkuat di kelasnya. Dan
jangan berharap ada katup variabel atau teknologi canggih lainnya,
karena katupnya saja cuma berjumlah 12.
Tapi justru kesederhanaan mesin itulah yang membuatnya tahan
banting dan berharga ramah. Oh ya, Avega juga sudah menggunakan
catalytic converter untuk mereduksi kadar emisi gas buangnya.
Konsep
two box yang digunakannnya juga membuat pajak tahunannya menjadi
murah. Avega 2007 sampai 2009 berada di rentang pajak Rp 1,1 juta hingga
Rp 1,5 juta. Tak heran selain Trajet, Avega adalah unit yang paling
tinggi volume penjualan mobkasnya.
History
Pertama kali muncul pada Juli
2007, Hyundai Avega tampil dalam 3 varian: G, GL, dan SG. Tipe G adalah
versi entry level dengan kelengkapan standar paling minimal. Bahkan
rodanya masih menggunakan pelek kaleng dan dop, sementara kacanya harus
dibuka-tutup dengan tuas engkol. Sedangkan SG adalah versi paling
komplet.
Di
awal 2009 terjadi penyegaran pada Avega. Varian SG dilengkapi spoiler
belakang model duck tail yang menawan. Bentuk foglamp pun diubah jadi
bulat sehingga tampangnya jadi lebih manis.
Awal
2010, trim G ditiadakan dan diganti dengan GX. Meski tetap merupakan
versi terendah, namun sudah dibekali pelek alloy dan power window
untuk kenyamanan. PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI) juga meluncurkan SG
versi terbatas, yaitu SG Limited. Perbedaan paling mencolok terutama di
soal warna.
Akhirnya setelah IIMS 2010, SG menjadi purnawirawan. Varian top of the line Avega kini ditempati oleh model Sporty.
Rekomendasi
SG adalah varian menarik di
dinasti Avega. Fiturnya berlimpah, dengan jok, shift knob, serta
lingkar kemudi dibungkus kulit. Di interior juga terdapat ornamen
bercorak Kevlar yang menyumbangkan kesan elegan.
Meski
sistem tata suaranya biasa saja, tapi head unit single DIN telah
dilengkapi slot USB untuk mendengarkan lagu favorit dari flashdisk.
Parkir pun lebih mudah berkat tersedianya sensor parkir di bumper
belakang.
Checklist
• Transmisi otomatis
Periksa kondisi oli transmisi
dengan cara di-scan di bengkel terpercaya. Atau lakukan tes jalan untuk
melihat kondisinya. Letakkan tuas transmisi di posisi D, lalu jalankan
di kecepatan normal.
Girboks
yang bermasalah saat berjalan akan mengunci di gigi 3. Transmisi ini
tidak mau turun ke gigi 2 maupun gigi 1, juga tidak mau naik ke gigi 4
meski kecepatan sudah mencukupi. Gear baru akan berpindah ke 1 jika
mesin dimatikan dulu.
• Timing belt
Timing belt yang bermasalah
ditandai dengan suara kasar saat mesin sedang idle (stasioner). Namun
umumnya komponen ini jarang bermasalah dan tahan hingga 60 ribu km.
Namun jika tak mau ambil risiko, segera ganti timing belt setelah Anda
membeli Avega incaran.
• Suspensi
Intip ke bagian kolong dan
perhatikan secara visual. Pastikan tidak ada rembesan oli di batang
sokbreker. Atau jika sedang melakukan tes jalan, sokbreker yang
malfungsi ditandai dengan bantingan mobil yang terlalu empuk dan
mengayun.
• Bushing stabilizer
Jika timbul suara “gluduk-gluduk”
saat tes jalan, maka bunyi itu timbul dari bushing stabilizer.
Komponen ini cukup diganti dengan biaya Rp 80 ribu sepasang.
|
Perhatikan
• Bodi
Perhatikan dengan seksama bentuk
bodi. Jika bekas terjadi tabrakan hebat, maka lekuknya terlihat mirng
dan tidak simetris. Begitu pula dengan celah antarpanel, patut dicurigai
jika ada kerenggangan yang terlalu rapat atau terlalu lebar.
* Engsel-engsel pintu
Lihat
apakah mekanismenya lancar apa tidak. Jangan sampai ada bunyi atau karat
yang mengganggu kinerjanya. Tapi masalah ini mudah diselesaikan dengan
lubrikan yang dijual umum.
• Batang hidraulis liftback
Kondisi komponen ini juga mudah
dipantau mata. Lihat apakah ada lumeran oli tanda batang hidraulis alias
soknya sudah tak lagi fit.
|
Berapa biaya yang dikeluarkan?
Hyundai Avega GL 1.5 M/T (2007): Rp 85 juta
(2008): Rp 90 juta
(2009): Rp 95 juta
Hyundai Avega SG 1.5 A/T (2007): Rp 95 juta
(2008): Rp 100 juta
(2009): Rp 105 juta
|
Onderdil
Busi : Rp 19.000 per piece
Sokbreker depan : Rp 706.000 per piece
Sokbreker belakang : Rp 769.000 per piece
Filter oli : Rp 30.000
Filter bensin : Rp 106.000
Filter udara : Rp 50.000
Timing belt : Rp 407.000
Tensioner : Rp 269.000
Cover valve : Rp 136.000
Bushing stabilizer : Rp 45.000
Batang hidraulis liftback : Rp 434.000 per piece |
Pendapat Mekanik
Agung Pramono, Workshop Supervisor Hyundai Mobil Pondok Indah
Hyundai Avega adalah mobil yang nyaris
bebas masalah. Teknologi yang digunakan memang biasa saja, namun
ketangguhannya luar biasa. Perawatannya mudah dan onderdil melimpah,
terutama karena ia banyak memakai onderdil yang sama dengan
pendahulunya.
Timing
belt menjadi bagian yang wajib diperiksa bila Anda membelinya dalam
kondisi bekas. Bila putus, maka kerusakan komponen dan biaya perbaikan
akan membengkak. Selebihnya, mesin Avega sudah terbukti
keandalannya.
“Kecuali
kasus unik seperti masalah bahan bakar yang merusak fuel pump beberapa
waktu lalu. Pastikan sebelum menebusnya tanya ke pemilik sebelumnya
apakah pompa bahan bakarnya sudah diganti,” ujar Agung Pramono, Workshop
Supervisor Hyundai Mobil Pondok Indah.
|
Penulis : Trybowo Laksono
AVEGA Prestise yang Ekonomis
PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI) kembali memperkenalkan produk
terbarunya bernama Avega di Jakarta, Jumat (8/6). Kendaraan liftback
multiguna ini merupakan pengganti
Hyundai Accent yang sebelumnya
dipasarkan produsen automotif asal Negeri Ginseng tersebut.
Diluncurkan
pada Jumat lalu, Hyundai juga siap meramaikan pasar sedan di Indonesia.
Jika dilihat sepintas,Avega terlihat seperti mid-size sedan yang
bersaing dengan produk lain, yaitu Vios, Mazda3 Sedan, Baleno, dan
sebagainya. Namun, bedanya, Avega dibanderol dengan harga yang lebih
murah. Hyundai Avega ditawarkan dalam lima varian
yang pasti ini masuk ke dalam segmen 4x2. Dengan demikian, bisa
menghadirkan harga yang begitu kompetitif untuk konsumen di Indonesia
Hyundai Avega merupakan jenis kendaraan liftback multiguna menyerupai produk yang diganti Accent.
Hyundai Avega berdimensi 4.215mm (p), 1.630mm (l), dan 1,395mm (t).
Sementara itu, kendaraan yang berstatus completely knock down (CKD) ini memiliki wheelbase 2.440mm
Kendaraan baru Hyundai ini menggunakan mesin berkapasitas 1.5 liter
(1.495cc), 4 silinder segaris,serta 12 katup.Dapur pacu ini
menghantarkan kekuatan sebesar 89PK pada 5.500rpm, dengan torsi maksimum
129Nm pada putaran mesin 3.000rpm
Untuk kenyamanan, Avega mengadopsi sistem suspensi independen pada
kaki-kakinya. Sementara itu, beberapa fitur lain, seperti power steering
dan AC dengan heater menawarkan kenyamanan. Untuk keamanan pasif, fitur
front crumple zone, side beam impact, safety b u m p e r menjadi satu
kesatuan men a m b a h rasa aman pada pengemudi serta penumpangnya.
Strategi menyediakan alternatif kendaraan pada pasar harga terbesar di
Indonesia oleh PT HMI didukung penuh oleh Hyundai Motor Company (HM